Sabtu, 09 April 2011

Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Usaha Makanan dan Minuman Kaki Lima

1. Jenis Usaha yang Akan Digeluti
Banyak sekali pilihan usaha makanan dan minuman kaki lima. Usaha yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan keahlian dan kepribadian agar nyaman menjalaninya. Jangan membuka usaha hanya karena mengikuti tren tanpa tahu bagaimana sebenarnya usaha tersebut harus dijalankan.

Jika tidak ingin disibukkan oleh aktivitas memasak yang menghabiskan banyak waktu setiap harinya sebaiknya tidak membuka usaha seperti warung nasi padang. Usaha seperti sate ayam, ayam bakar, serta pecel ayam dan lele cocok dijalankan oleh mereka yang senang turun langsung menangani usahanya tetapi tidak mau terlalu disibukkan oleh urusan memasak yang menghabiskan banyak waktu.

Jika termasuk orang yang senang mengkoordinir dan men-training anak buah dapat membuka usaha seperti jus buah, aneka minuman teh, kebab, martabak, atau hamburger sekaligus di beberapa tempat. Anda tinggal mengontrol setiap cabang setiap harinya.

2. Informasi Terkait Usaha yang Akan Dijalankan
Setelah menentukan jenis usaha yang akan digeluti dan sebelum menjalaninya ada baiknya terlebih dahulu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Misalnya mengenai jumlah modal, perlengkapan usaha, serta hambatan dan tips trik agar usaha berjalan baik dan dapat berkembang.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari informasi. Misalnya dengan membaca buku atau artikel di internet, media massa, mengikuti seminar wirausaha, serta bertanya atau tukar pikiran dengan orang yang berpengalaman.


3. Modal
Jangan berkecil hati bila tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha. Bila yakin dengan usaha yang akan dijalani dapat bekerjasama dengan rekan untuk membangun usaha bersama. Meskipun usaha dijalankan bersama teman atau kerabat harus ada surat perjanjian mengenai pembagian kerja dan hasil usaha agar jika ada masalah di kemudian hari dapat diselesaikan dengan adil.

Setelah usaha berjalan biasakan untuk membuat laporan usaha. Baik pemasukan, pengeluaran, maupun aset yang dimiliki. Laporan ini berguna saat akan meminjam uang kepada lembaga tertentu untuk pengembangan usaha.

4. Lokasi Usaha
Lokasi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan usaha makanan dan minuman kaki lima. Berikut ini beberapa lokasi potensialnya:

a. Sekitar Kampus dan Sekolah
Kampus merupakan lokasi cukup strategis untuk usaha makanan dan minuman. Lingkungan kampus didominasi oleh mahasiswa penghuni kos-kosan yang sebagian besar tidak memasak sendiri. Hampir semua usaha makanan dan minuman kaki lima cocok dibuka di sekitar kampus. Jangan ragu untuk membuka usaha makanan atau minuman di lingkungan ini.

Siswa sekolah mulai tingkat dasar (SD) singga menengah atas (SMU) merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi usaha makanan dan minuman kaki lima. Meskipun di setiap sekolah umumnya terdapat kantin, saat jam istirahat ataupun pulang banyak siswa yang memilih jajanan atau makanan yang dijkual di sekitar lingkungan sekolah.


b. Daerah Perkantoran
Daerah perkantoran merupakan pasar potensial usaha makanan dan minuman kaki lima. Sebagian besar pekerja kantoran makan di berbagai tempat makan yang ada di sekitar kantor.

c. Sekitar Pusat Perbelanjaaan Tradisional atau Modern
Sudah tidak asing lagi penjual aneka makanan dan minuman kaki lima berjualan di sekitar pusat perbelanjaan atau pasar. Potensi penjualan di daerah seperti ini tidak diragukan lagi.


d. Perumahan
Lokasi usaha di sekitar perumahan cukup menjanjikan. Penghuni perumahan (terutama yang relatif baru dibangun) umumnya keluarga muda yang jarang memasak dan memilih membeli makanan jadi.


e. Berdekatan dengan Aneka Usaha Lain
Di mana pun lokasinya, tempat berkumpulnya aneka pedagang, baik makanan dan minuman maupun usaha lain hampir dipastikan merupakan tempat potensial untuk berdagang makanan atau minuman kaki lima.

f. Sesuaikan Jenis Usaha dengan Pangsa Pasar
Menyesuaikan jenis usaha dengan pangsa pasar merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha kita. Misalnya, jangan membuka usaha hamburger di perkampungan. Meskipun harganya tidak terlalu tinggi (relatif terjangkau), selera kebanyakan anggota masyarakat di sekitar tempat usaha harus dipertimbangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar